M
|
arshanti Evelyn, itulah namanya. Lyn adalah
anak pengusaha sukses di Indonesia
maupun di dunia. Ia pun cantik, dan sangat pintar. Lyn sekolah di Sma unggulan
di Jakarta.
Oleh teman-teman di sekolahnya, Lyn selalu dianggap sebagai gadis yang terlahir
sempurna. Cantik, baik, pintar, kaya pula.
“ Lyn, nanti
malam pergi yuk!” Ajak Rena, sahabat
karibnya dari Smp
“ Kemana?” tanya
Lyn lembut
“ Ke Pim”
“ Ngapain?”
“ Yaa, ngapain gitulah. Bosen gue di rumah muluk”
keluh sahabatnya
“ Iyaa deh “
“ Oke, ntar gue jemput yaa”
“ Oke”
Lyn pun kembali pada bukunya, ia sedang
asik membaca buku di perpustakaan.
Memang hobi Lyn dari dulu adalah membaca.
Lyn anak yang baik, teman-temanya pun menyukainya.
Yaa malam ini Lyn akan pergi ke Pim bersama
Rena. Ia sedang bersiap diri di kamarnya. Setelah siap ia menuruni tangga.
“ Bik, aku pergi
dulu ya” pamit Lyn
“ Mau kemana
non?” tanya bik Ijah
“ Mau ke Pim
sama Rena”
“ Tapi kan nggak biasanya non
pergi malam-malam gini?”
“ Iya bik, tapi
kayaknya sahabat saya lagi butuh hiburan jadi saya harus nemenin” jawab Lyn
sambil tersenyum manis
“ Ooo begitu
yaa”
“ Yaudah saya
pergi dulu ya bik,”
Lyn pergi meninggalkan rumah. Di depan
rumahnya sudah ada mobil Rena yang sudah menunggu. Mobil mewah berwarna merah
metalik pun melaju menembus malam.
“ Loh? Kok kita
kesini Ren?” tanya Lyn
“ Iya, gue lagi
pingin ke diskotik nih”
“ Tapi kan Lyn?..” pertanyaan
Lyn dipotong dengan digeretnya tangan Lyn keluar dari mobil oleh Rena
Suara dentuman musik di diskotik sangat
menyentak-nyentakkan jantung. Rena asik berjoget bersama dengan teman-teman
yang lain. Namun Lyn hanya duduk-duduk saja sambil menikmati softdrink yang ia pesan. Baru pertama
kalinya Lyn berkunjung ke tempat ini. Selama 17 tahun hidup didunia ia belum
pernah sedikitpun menyentuh yang namanya minuman ber-alkohol.
“
Hai, kok cuma duduk-duduk aja?” tanya cowok yang mendekati Lyn
“
Iya, lagi males aja” jawab Lyn kalem
“
Kenalin, aku Candra. Kamu siapa?”
“
Aku Lyn” jawab Lyn sambil tersenyum
“
Kesana yuk, gabung sama mereka-mereka” ajaknya sambil menarik tangan Lyn
Mau nggak mau Lyn pun menuruti ajakkan
Candra. Mereka menari ditengah suara hingar-hingar musik dan rungan yang
berlampu warna-warni.
Lyn merasakan kebebasan yang belum pernah
ia rasakan sebelumnya. Semua rasa kesepian yang ia rasakan lenyap sudah. Lyn
dan Rena menghabiskan malam dengan penuh kebebasan. Mereka pun pulang dalam
keadaan mabuk berat.
“ Aku pulang
bik” kata Lyn dengan nada mabuk
“ Ya ampun non
Lyn, nggak biasanya non mabuk” kata bik Ijah sambil menangkap tubuh Lyn yang
oleng
“ Biarin bik,
malam ini adalah malam yang indah”
Bik Ijah kewalahan memapah tubuh Lyn, lalu
menjatuhkannya di tempat tidur. Lyn pun tertidur.
Selama ini Lyn kurang diperhatikan oleh
mama dan papanya. Orang tuanya sibuk bekerja diluar negeri. Lyn sangat
merindukan kasih sayang orang tuanya tersebut. Dari kecil Lyn sudah diasuh oleh
bik Ijah. Lyn sangat menyayangi bik Ijah karena bik Ijahlah yang selalu ada di
setiap Lyn butuh, bukannya orang tuanya. Lyn sangat haus akan kasih sayang
orang tuanya…
Keesokkan harinya Lyn bangun dengan kepala
yang sangat pusing.
“ Aduh kepala ku
pusing banget” keluhnya
Walau begitu Lyn tetap bersiap ke sekolah.
Selesai sarapan ia mengendarai mobilnya
menuju ke sekolah.
Sesampainya disekolah,
“ Lyn “ panggil
Rena dari kejauhan
Lyn pun menengok kearah Rena. Rena berlari
kearah Lyn.
“ Gimana tadi malem? Enak gak mabuk?” tanya Rena sambil merangkul Lyn
“ Gokil banget Ren,” jawab Lyn sambil
tertawa
“ Nanti malem lagi yuk!” ajaknya
“ Emhh oke deh
Ren, gue ketagihan abis” jawab Lyn
Malamnya Lyn pun telah bersiap untuk untuk
bersenag-senang kembali bersama teman-temannya.
“ Bik, saya
pergi dulu ya” pamit Lyn
“ Tapi non,
nanti jangan mabuk lagi ya”
“ Nggak bakalan
deh bik,” kata Lyn sambil bergegas pergi meninggalkan rumah.
Rena telah menunggu Lyn di depan rumahnya.
Kali ini Rena pergi tidak hanya bersama Lyn saja melainkan bersama Candra dan Dicky.
Candra dan Dicki adalah teman-teman di diskotik. Mereka pergi menembus
kegelapan malam.
Mereka menikmati dentuman musik yang keras.
“ Ayolah Lyn
minum lagi” Ajak Candra
“ Nggak, nggak gue udah mabuk berat ini” jawab
Lyn
Candra dan Lyn hanya duduk-duduk sambil
minum. Sedangkan Dicki dan Rena berjoget dengan diiikuti lampu warna-warni.
“ Yaudah gabung
aja yuk sama Dicki dan Rena” ajak Candra
“ Yaudah yuk”
jawab Lyn
Walaupun Candra dan Lyn sudah mabuk berat,
namun mereka tetap berjoget menikmati
Hangar-hingar musik.
Lyn pulang kerumah sekitar pukul 12 malam
dengan keadaan mabuk berat. Papa dan mama Lyn telah menunggunya di ruang
tamu.lyn tidak menyadari ada kehadiran papa dan mama nya di ruang tamu. Saat
dia akan menaikki tangga, langkah nya terhenti
“ Dari mana saja
kamu Lyn?” tanya papanya
Lyn pun membalikkan badannya
“ Dari diskotik
pa” jawab Lyn santai
“ Diskotik? Jadi
ini yang kamu lakukan saat papa dan mama tidak ada dirumah?” bentak papa Lyn
“ Iya pa.
Kenapa? Nggak suka?” tantang Lyn
“ Dasar
kurang ajar kamu Lyn” bentak papanya
“ Plakk!” papanya pun menampar pipi Lyn
yang halus dan putih
“ Ayo tampar lagi
pa! emang selama ini papa peduli sama Lyn?! Enggak kan! Papa dan mama Cuma sibuk bisnis,
bisnis, dan bisnis aja! Papa sama mama sadar nggak sih papa sama mama nggka
pernah sedikitpun ada disaat Lyn butuh. Aku haus akan kasih sayang papa dan
mama!” bentak Lyn sambil menangis
“ Papa dan mama
bekerja juga untuk kamu, untuk masa depan kamu! Bukan untuk papa dan mama
saja!” bentak papa Lyn
“ Aku tau pa,
tapi aku juga bututh kasih sayang dari mama dan papa. Aku kesepian pa.
kesepian! Apa selama ini mama pernah memelukku? Apa selama ini papa pernah
bertepuk tangan saat aku berhasil mendapat peringkat terbaik di sekolah? Nggak kan! Gak pernah kan? Apa papa sama mama
tau apa masakkan ke sukaan ku? Apa hobby ku? Papa sama mama nggak tau kan!” bentak Lyn
Lyn
pun berlari meninggalkan rumah. Dan menembus derasnya hujan yang turun. Lyn
nggak tau harus pergi kemana. Lyn berlari dan terus berlari.
“ Tiiinn…tinn!” suara klakson mobil
terdengar dari belakang Lyn
Lyn pun menengok..
Namun terlambat, tubuh Lyn telah berlumuran
darah. Lyn ditabrak oleh sebuah truk. Sopir truk tersebut membawa Lyn ke rumah
sakit dan menelepon orang tua Lyn. Mama dan papa Lyn sangat khawatir dan menuju
ke rumah sakit. Setelah sekian lamany dokter memeriksa Lyn. Dokter pun keluar
“ Mana orang tua dari Evelyn?” tanya dokter
tersebut
“ Saya orang tuanya dok” jawab papa Lyn
“ Maaf pak, putri anda mengalami pendarahan
pada kepala yang sangat banyak. Jadi putri bapak tidak bisa diselamatkan” kata
dokter tersebut.
Papa dan mama Lyn sangat terpukul. Mama Lyn
menangis meratapi hal tersebut.
Saat pemakaman Lyn, mama seakan tidak
percaya akan kematian Lyn. Mama Lyn pun menjadi stress karena hal ini. Mamanya
sangat menyesal karena tidak pernah mempedulikan Lyn selama ini.
Bagi Lyn selama ini adalah apa gunanya
cantik, kemewahan, kepintaran, namun tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari
orang tua. Menurutnya cantik, kemewahan, kepintaran yang dimilikinya bukanlah
segalanya. Tetaplah kasih sayang orang tua adalah segalanyaa.
(Karya : Rusyda Faza)
0 comments :
Post a Comment