Cute Yellow Pencil
Saturday, 14 September 2013 - 1 comments

Penyimpangan Sosial Di Internet



BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Globalisasi merupakan perkembangan kotemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Tapal Batas” yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan mempengaruhi perkembangan budaya dan membayar perubahan baru. Salah satu unsur globalisasi yang dapat dikategorikan paling mempengaruhi keadaan ini adalah teknologi, khususnya teknologi informasi dalam lingkup internet.
Berbagai macam perubahan dan perkembangan yang dibawa internet akhir-akhir ini membawa dampak buruk bagi sebagian masyarakat, maraknya penyimpangan-penyimpangan sosial melalui internet sebagai agen sosialisasi dalam masyarakat yang mencakup informasi dalam lingkup seluruh dunia.
Hakikatnya, internet diciptakan untuk memudahkan kebutuhan manusia dalam memenuhi kebutuhan akan informasi. Namun, seiring dengan perubahan zaman dan terjadinya akulturasi dan asimilasi kebudayaan melalui internet, kurangnya sikap control sosial yang dimiliki oleh masyarakat menjadikan berbagai macam nilai luhur moralitas dan norma yang terkandung dalam masyarkat mulai terkikis oleh masukan-masukan dari negara-negara lain. Misalnya, dahulu menyaksikan adegan berciuman di layar kaca menjadi hal yang biasa disaksikan bagi sebagian kalangan. Hal ini menunjukkan bahwa penyimpangan sosial telah terjadi dan semakin merusak serta mematahkan nilai dan norma yang telah ada di masyarakat.
Tidak hanya penyimpangan Primer yang terjadi, akan tetapi banyak sekali penyimpangan sekunder yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi. Contoh nyata Penyimpangan Sekunder dalam dunia maya adalah kasus prostitusi yang dilakukan dengan cara para pelaku prostitusi tersebut membuat sebuah situs yang khusus untuk melakukan praktek transaksi dalam prostitusi, dengan mudah para pengguna internet akan dapat melakukan transaksi tersebut, tanpa sedikitpun larangan atau rasa malu melakukan perbuatan itu.
Data terakhir menunjukkan Jumlah Pengguna Internet di Asia mencapai 1.016.788.076 pengguna. Sedangkan Negara dengan Pengguna Internet terbanya di Asia disandang Negara China dengan jumlah pengguna 513.100.000 hasil perhitungan data pada 31 Desember 2011. Penggu8na terbanyak kedua adalah India dengan 121.000.000 pengguna, ketiga disandang oleh Jepang dengan jumlah 101.228.736 pengguna dan Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai negara dengan pengguna internet terbanyak di Asia yang mencapai 55.000.000 pengguna.
Semakin banyaknya jumlah pengguna Internet yang terjadi, maka kemungkinan terjadinya penyimpangan sosial dalam dunia maya akan semakin besar. Untuk sebab itu kami membahas mengenai proses pengaruh serta upaya dalam mengatasi Penyimpangan Sosial yang terjadi di Internet.

B.   Rumusan Masalah

·         Apa Pengertian Sosialisasi dan Penyimpangan Sosial?
·         Bagaimana terjadinya Penyimpangan Sosial di Internet?
·         Bagaimana mengatasi perilaku penyimpang dari penggunaan Internet?

C.   Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui pengertian sosialisasi dan pengertian Penyimpangan Sosial
2.      Mengetahui bagaimana terjadinya penyimpangan sosial di internet
3.      Mengetahui bagaimana cara mengatasi penyimpangan sosial dari pengguna internet

D.   Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah :
1.      Penulis
Karya ini diharapkan dapat membantu penulis memperoleh wawasan mengenai berbagai macam penyimpangan sosial yang diakibatkan oleh penggunaan internet dalam proses. Serta dapat mengetahui upaya mengatasi Penyimpangan Sosial di Internet.

2.      Praktisi Pendidikan
Gagasan yang terkandung dalam karya ini diharapkan dapat memberi inspirasi kepada para praktisi pendidikan seperti guru, mentor, ataupun pihak lainnya agar dapat mengendalikan atau mengarahkan peserta didiknya dalam menggunakan internet. Serta menekankan nilai-nilai moralitas dan pendidikan berkatarker agar tidak menjadi korban penyimpangan sosial di internet.

3.      Masyarakat Umum
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan wacana akan pentingnya proses sosialisasi sempurna supaya tidak menjadi korban dalam penyimpangan sosial di internet.

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Sosialisasi dan Penyimpangan Sosial

1.      Sosialisasi

a.       Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyrakat. Berikut pengertian sosialiasi menurut para ahli :
1.      Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.

2.      Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

3.      Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

b.      Media Sosialisasi
Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi sosial secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok sosial, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa.
a.       Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, ayahnya dan saudara-saudaranya. Kebijakan orang tua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain :
1.      Berusaha dekat dengan anak-anaknya.
2.      Mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan.
3.      Mendorong agar anak mampu memebedakan benar dan salah, baik dan buruk.
4.      Memberikan keteladanan yang baik.
5.      Menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman diluar batas kewajaran.
6.      Menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga.

b.      Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis dan berhitung saja, namun juga mengenai Kemandirian (Independence), Prestasi (Achievement), Universalisme (Universal) dan Kekhasan/Spesifitas (Specifity).



c.       Teman Bermain
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain, anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adlaah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dnegan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya.

d.      Media Massa
Media massa seperti media cetak, maupun media elektronik. Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh :
1.      Adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat.
2.      Penayangan berita-berita peperangan, film-film dnegan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu pengingkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton.
3.      Iklan produk-produk tertentu telah meningkatakan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.

e.       Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
1.      Lingkungan kerja dalam panti asuhan
Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dnegan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar, dan penuh rasa toleransi.
2.      Lingkungan kerja dalam perbankan
Lingkungan ini dapat membuat sesorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang.





c.       Faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi

2.  Penyimpangan Sosial

Dalam kamus besar bahasa Indonesia penyimpangan sosial diartikan sebagai tingkah laku perbuatan atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok. Berikut pengertian Penyimpangan Sosial menurut para ahli :
·         James Vander Zenden
Penyimpangan sosial adlaah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
·         Robert M.Z. Lawang
Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam system sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam system itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.
·         Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarkat.
·         Paul B.Horton
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
·         Lewis Coser
Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebuadayaan dengan perubahan sosial.
            Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
·         Penyimpangan Individual (Individu Deviation)
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, sesorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan. Contohnya dalam internet, seseorang mencaci maki dan menghina orang lain melalui email atau facebook.



·         Penyimpangan Kelompok (Group Deviation)
Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya dalam berinternet, sekelompok orang yang membuat situs porno dan suatu lembaga yang meminta sumbangan melalui email, yang ternyata hanya menipu.
·         Penyimpangan Campuran (Combined Deviation)
Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya sesorang bergabung di suatu kelompok di internet yang merupakan kelompok dalam hal pencurian atau kelompok pembunuhan.

B.   Penyimpangan Sosial di Internet dan Penyebabnya

Perilaku menyimpang dalam berinternet selalu membuntuti keberadaan internet yang seharusnya menjadi sebuah media positif. Perilaku menyimpang speerti bahaya laten, yang terkadang disadari atau tidak. Speerti penyakit yang tidak terasa dan tiba-tiba mendapat vonis stadium akhir yang kritis. Bagaimana orang tua bisa membayangkan misalnya sebagai salah satu contoh ketika di handphone anaknya ada video dewasa yang tidak senonoh. Atau juga anaknya tidak belajar tidak mau membantu karena keasyikan game online atau chattingan? Menurut kajian ilmu Sosiologi, beberapa penyimpangan sosial tersebut terjadi sebagai akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna oleh pelaku sosial melalui agen sosialisasi media massa yang disebut internet. Hal tersebut menimbulkan macam-macam perilaku menyimpang dalam berinternet :

1.      Kecanduan Akan Dunia Online

Kecanduan, seakan kata ini mempunyai image negatif, dan juga tentang dampak negatif Internet.  Jejaring sosial sepertif : Facebook, Twitter, Game Online, dan Perjudian Online, aktivitas-aktivitas tersebut yang dapat membuat seseorang seakan-akan“Lupa daratan tidak ingat lautan”. Seseorang yang sudah keasyikan berada dalam dunia online akan lupa segalanya,misalnya, lupa akan belajar,membantu orangtua,dan lupa akan hal-hal yang lebih bermanfaat lainnya.Bahkan seperti sebuah sumber menyebutkan pada akhir tahun 2012 kemarin, seorang anak mengakhiri hidupnya karena game online, mungkin hal tersebut disebabkan karena anak itu kalah dalam permainan dan lain yang berhubungan dengan game online.
Menurut Pusat Internet Addiction Recovery Website (Ironic), penelitian telah menunjukkan bahwa semakin banyak orang di seluruh dunia telah menjadi kecanduan aktivitas Online seperti Game Online ,Facebook, Twitter, Perjudian dan browsing situs-situs yang bersifat terselubung.

2.      Penipuan Di Internet

Bukan hanya seratus atau dua ratus orang bahkan jutaan orang pernah menjadi korban penipuan di internet. Dan ratusan juta dollar melayang berpindah tangan, memang banyak diakui perilaku menyimpang ini juga marak terjadi. Sangat banyak jalan untuk melakukan penipuan lewat internet. Dan sebagian besar melalui sarana email. Misalnya kita menerima kita menerima email-email yang mengatasnamakan suatu lembaga tertentu,meminta sumbangan meminta data-data rekening bank,data-data pribadi dengan alas an memperoleh hadiah atau yang lainnya.Waspadailah,email menjadi sarana mudah untuk menjerat korban penipuan dari pemakai internet yang kurang jeli.Bila menerima email tidak jelas jangan diklik link tautan yang diberikan,delete saja langsung, jangan ambil resiko.Facebook juga rawan terhadap penipuan seperti media media lainnya, Apalagi bagi anak anak pelajar yang kurang mengerti tentang seluk beluk dunia internet.Bagi si penipu sendiri, kondisi dunia maya yang serba anonim jelas sangat menguntungkan.Belakangan penipuan via facebook kian merajalela.


3.      Pelecehan Online

Pelecehan tidak hanya dilakukan melalui kata,ucapan atau perbuatan,tetapi juga bisa melalui internet. Chat room,papan pesan,dan situs jaringan social semisal facebook dan twitter yang dibuat tempat baru untuk memaki dan melecehkan korban.Para pengumpat dan pemaki hanya dapat bersembunyi di balik tabir layar computer dan bahkan tetap anonym,sementara korban terluka bahkan tersiksa.Bayangkan rahasia pribadi, gossip, komentar dan fitnah yang menurunkan intergritas korban,didistribusikan kepada teman-teman korban,bayangkan korban dibombardir dengan pesan-pesan penuh kebencian dan ancaman setiap hari.Mungkin semua pengguna akun facebook dan twitter memiliki ribuan teman,tapi dari sekian ribu teman ada yang serius dan yang bermaksud bercanda,banyak yang mengumpat,mengolok-olok,bahkan melecehkan dengan kata yang tidak sewajarnya.Inilah contoh korban cyber-bullyng dan pelecehan bertahan hingga menjadi perhatian internasional ketika anak 13 tahun Amerika Megan Meiger gantung diri setelah dimaki-maki secara online.Penyelidikan menunjukkan bahwa ibu dari salah satu mantan teman Megan sudah membuat account Myspace yang telah mengirimkan pesan pelecehan kepada Megan.

4.      Membuka Situs Yang Tidak Senonoh

Aktivitas ini dewasa ini kian marak.pelajar bahkan anak kecil membuka situs-situs yang tidak wajar,seperti membuka situs video dewasa.hal ini membuat anak berpikir negatif,dan bahkan akan melakukan hal yang ditontonnya.perilaku menyimpang pun akan semakin marak.

5.      Cybercrime

Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat.
         Melintasi batas Negara
         Perbuatan dilakukan secara illegal
         Kerugian sangat besar
         Sulit pembuktian secara hukum
Bentuk-bentuk cybercrime sebagai berikut :
1. Hacking
Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan.
2. Cracking
Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan padap jaringan tersebut.

6.      Pornografi

Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.Mudah sekali bagi para pecandu internet atau facebookers menemukan sesuatu yang berbau porno dan sex.Karena kedua hal itu yang paling banyak dicari di internet dan juga paling mudah ditemukan.nah, inilah fakta tidak dewasanya pengguna intenet Indonesia. Di facebook akan sangat mudah menemukan grup sex, grup tante kesepian, grup cewek bispak dsb.

7.      Violence And Gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.


8.      Carding

Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini.Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan.Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.


9.      Perjudian Online

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian.Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya.Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang).Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.

10.  Minimnya Sosialisasi Dengan Lingkungan

Ini dampak dari terlalu sering dan terlalu lama bermain internet atau facebook.Ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial pelajar.Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya bersama teman teman facebooknya yang rata rata membahas sesuatu yang nggak penting.Akibatnya kemampuan verbal pelajar menurun.

11.  Boros

Akses internet khususnya untuk membuka facebook jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan ( terlebih kalau akses dari warnet ). Dan biaya internet di Indonesia yang cenderung masih mahal bila dibanding negara negara lain (mereka sudah banyak yg garatis).Ini sudah bisa dikategorikan sebagai pemborosan, karena tidak produktif.Lain soal jika mereka menggunakannya untuk kepentingan bisnis.

12.  Kurangnya Perhatian Untuk Keluarga

Keluarga di rumah adalah nomor satu.Slogan tersebut tidak lagi berlaku bagi para pecandu internet atau facebookers.Buat mereka temen temen di facebook adalah nomor satu.Tidak jarang perhatian mereka terhadap keluarga menjadi berkurang.

13.  Rawan Terjadinya Perselisihan

Tidak adanya kontrol dari pengelola jaringan internet atau khususnya facebook terhadap para anggotanya dan ketidakdewasaan pengguna internet atau facebook itu sendiri membuat pergesekan antar facebookers sering sekali terjadi.

C.   Upaya Mengatasi Perilaku Menyimpang Dari Pengguna Internet

Berdasarkan berbagai macam keterangan-keterangan yang telah dijelaskan sebelumnya tentang penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi internet oleh para pengguna Internet. Sebagai  bagian  dalam masyrakat, apabila kita telah mengerti dan memahami perilaku penyimpang di Internet  yang mengancam dan mengintai setiap pengguna Internet. Kita harus melakukan beberapa upaya untuk mengatasi perilaku menyimpang dari Penggunaan Internet, yaitu sebgai berikut :
1)      Melakukanantisipasisebelumpenggunaan internet denganmencarisumber  darisitus yang terpercayasebagaisumbermencariinformasi
2)     Memanfaatkan internet  sesuaidengankebutuhan, dantidaktertarikpadatawarandariiklan-iklan yang menggiurkan di berbagaisitus di duniamaya
3)        Menyadaridanmenghindaridampaknegatifdari internet
4)      Memilahdanmemilihinformasi di duniamaya yang sesuidengannilaidannorma yang berlakudalammasyrakat
5)      Tidakmengikutikebiasaandariluarnegeri yang secaramudahdapatdisaksikandalam internet, perluadanyafilterisasibudaya yang bijakbagiparapengguna internet
6)      Menjaga data yang bersifatprivasidengansecermatmungkin, agar hal-hala yang tidakdiinginkanbisadihindari
7)      Memegangteguhnilai-nilailuhur yang adadalammasyarakat, sehinggatidakmudahterjerumusdalamkenegatifanpengaruh internet
8)      Mengamalkannorma-norma yang berlakudalammasyarakatsehinggakitamemilikiprinsipdanketetapantersendiridalammelakukankegiatanpenggunaan internet
9)      Melakukanpengawasanbagi orang dewasauntukanak-anakdalammenggunakan internet
10)  Janganjadikan internet sebagaiprioritasutamadalammemperolehinformasi, namunbisamelalui media lain seperti media cetak, televise maupun radio.

BAB III
PENUTUP


A.   Kesimpulan

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Penyimpangan sosial diartikan sebagai tingkahlaku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Terjadinya Penyimpangan sosial di internet oleh para pengguna Internet disebabkan karena Para pelaku penyimpangan di internet, dalam menggunakan internet bertentangan dengan  tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan terhadaplingkungan yang dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Internet tidak selalu membawa hal negative dalam penggunaannya, agar dalam penggunaan internet tidak mengakibatkan penyimpangan sosial. Maka, para pengguna internet harus mawas diri dan selalu mengamalkan nilai dan norma yang terkandung dalam masyarakat.

B.   Saran

Dalam penggunaan internet sebgai media sosialisasi masyarakat yang mencakup lingkup dunia. Perlu adanya hal-hal yang dilakukan agar penggunaan internet dapat terkontrol dan tidak menyebabkan penyimpangan sosial. Dalam hal ini kami menyarankan :
·         Untuk  Para orang tua, sebaiknya mengawasi putra-putrinya apabila sedang  menggunakan internet
·         Untuk Para Pelajar, optimalkan penggunaan internet sesuai dengan porsi yang dimiliki, jangan coba-coba membuka situs yang terlarang karena rasa penasaran ini dapat,mendorong untuk berbuat hal yang menyimpang
·         Untuk masyrakat umum, perlu lebih adanya penekanan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku untuk mengarahkan, membimbing dan menggunkan internet dengan baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

1 comments :

Unknown 10 January 2014 at 04:17

makaaaciiiih....
inpoooonyaaaa....
yyaaa...

Post a Comment

Musik