BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi
merupakan perkembangan kotemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong
munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung.
Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang
menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain.
Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Tapal
Batas” yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan
mempengaruhi perkembangan budaya dan membayar perubahan baru. Salah satu unsur
globalisasi yang dapat dikategorikan paling mempengaruhi keadaan ini adalah
teknologi, khususnya teknologi informasi dalam lingkup internet.
Berbagai
macam perubahan dan perkembangan yang dibawa internet akhir-akhir ini membawa
dampak buruk bagi sebagian masyarakat, maraknya penyimpangan-penyimpangan
sosial melalui internet sebagai agen sosialisasi dalam masyarakat yang mencakup
informasi dalam lingkup seluruh dunia.
Hakikatnya,
internet diciptakan untuk memudahkan kebutuhan manusia dalam memenuhi kebutuhan
akan informasi. Namun, seiring dengan perubahan zaman dan terjadinya akulturasi
dan asimilasi kebudayaan melalui internet, kurangnya sikap control sosial yang
dimiliki oleh masyarakat menjadikan berbagai macam nilai luhur moralitas dan
norma yang terkandung dalam masyarkat mulai terkikis oleh masukan-masukan dari
negara-negara lain. Misalnya, dahulu menyaksikan adegan berciuman di layar kaca
menjadi hal yang biasa disaksikan bagi sebagian kalangan. Hal ini menunjukkan
bahwa penyimpangan sosial telah terjadi dan semakin merusak serta mematahkan
nilai dan norma yang telah ada di masyarakat.
Tidak
hanya penyimpangan Primer yang terjadi, akan tetapi banyak sekali penyimpangan
sekunder yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi. Contoh nyata Penyimpangan
Sekunder dalam dunia maya adalah kasus prostitusi yang dilakukan dengan cara
para pelaku prostitusi tersebut membuat sebuah situs yang khusus untuk
melakukan praktek transaksi dalam prostitusi, dengan mudah para pengguna
internet akan dapat melakukan transaksi tersebut, tanpa sedikitpun larangan
atau rasa malu melakukan perbuatan itu.
Data
terakhir menunjukkan Jumlah Pengguna Internet di Asia mencapai 1.016.788.076
pengguna. Sedangkan Negara dengan Pengguna Internet terbanya di Asia disandang
Negara China dengan jumlah pengguna 513.100.000 hasil perhitungan data pada 31
Desember 2011. Penggu8na terbanyak kedua adalah India dengan 121.000.000
pengguna, ketiga disandang oleh Jepang dengan jumlah 101.228.736 pengguna dan
Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai negara dengan pengguna internet
terbanyak di Asia yang mencapai 55.000.000 pengguna.
Semakin
banyaknya jumlah pengguna Internet yang terjadi, maka kemungkinan terjadinya
penyimpangan sosial dalam dunia maya akan semakin besar. Untuk sebab itu kami
membahas mengenai proses pengaruh serta upaya dalam mengatasi Penyimpangan
Sosial yang terjadi di Internet.
B. Rumusan Masalah
·
Apa Pengertian Sosialisasi dan
Penyimpangan Sosial?
·
Bagaimana terjadinya Penyimpangan
Sosial di Internet?
·
Bagaimana mengatasi perilaku
penyimpang dari penggunaan Internet?
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian sosialisasi
dan pengertian Penyimpangan Sosial
2.
Mengetahui bagaimana terjadinya
penyimpangan sosial di internet
3.
Mengetahui bagaimana cara
mengatasi penyimpangan sosial dari pengguna internet
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang
diperoleh dari penulisan ini adalah :
1.
Penulis
Karya ini diharapkan dapat membantu penulis memperoleh
wawasan mengenai berbagai macam penyimpangan sosial yang diakibatkan oleh
penggunaan internet dalam proses. Serta dapat mengetahui upaya mengatasi
Penyimpangan Sosial di Internet.
2.
Praktisi Pendidikan
Gagasan yang terkandung dalam karya ini diharapkan dapat
memberi inspirasi kepada para praktisi pendidikan seperti guru, mentor, ataupun
pihak lainnya agar dapat mengendalikan atau mengarahkan peserta didiknya dalam
menggunakan internet. Serta menekankan nilai-nilai moralitas dan pendidikan
berkatarker agar tidak menjadi korban penyimpangan sosial di internet.
3.
Masyarakat Umum
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan wacana akan pentingnya proses
sosialisasi sempurna supaya tidak menjadi korban dalam penyimpangan sosial di
internet.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosialisasi dan Penyimpangan Sosial
1. Sosialisasi
a.
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah
proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan
yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang terdapat
dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyrakat. Berikut pengertian
sosialiasi menurut para ahli :
1.
Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu
belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya
agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2.
Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati
serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan
membentuk kepribadiannya.
3.
Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan
kepada warga masyarakat yang baru.
b.
Media Sosialisasi
Sosialisasi
dapat terjadi melalui interaksi sosial secara langsung ataupun tidak langsung.
Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok sosial, seperti keluarga,
teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa.
a.
Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya,
ayahnya dan saudara-saudaranya. Kebijakan orang tua yang baik dalam proses
sosialisasi anak, antara lain :
1.
Berusaha dekat dengan
anak-anaknya.
2.
Mengawasi dan mengendalikan secara
wajar agar anak tidak merasa tertekan.
3.
Mendorong agar anak mampu
memebedakan benar dan salah, baik dan buruk.
4.
Memberikan keteladanan yang baik.
5.
Menasihati anak-anak jika
melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman diluar batas
kewajaran.
6.
Menanamkan nilai-nilai religi baik
dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga.
b.
Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder
dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert
Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya
membaca, menulis dan berhitung saja, namun juga mengenai Kemandirian
(Independence), Prestasi (Achievement), Universalisme (Universal) dan
Kekhasan/Spesifitas (Specifity).
c.
Teman Bermain
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat
dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain, anak akan belajar
bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adlaah
masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan
norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dnegan nilai yang berlaku
pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota
keluarganya. Hal ini terjadi apabila remaja lebih taat kepada nilai dan norma
kelompoknya.
d.
Media Massa
Media massa seperti media cetak, maupun media elektronik.
Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi
pesan yang disampaikan.
Contoh :
1.
Adegan-adegan yang berbau
pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam
masyarakat.
2.
Penayangan berita-berita
peperangan, film-film dnegan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah
banyak memicu pengingkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton.
3.
Iklan produk-produk tertentu telah
meningkatakan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.
e.
Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir
cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
1.
Lingkungan kerja dalam panti
asuhan
Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan
terbentuk kepribadian dnegan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar,
dan penuh rasa toleransi.
2.
Lingkungan kerja dalam perbankan
Lingkungan ini dapat membuat sesorang menjadi sangat penuh
perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang.
c.
Faktor Yang Mempengaruhi
Sosialisasi
Kesiapan atau kematangan
pribadi seseorang. Pendidikan yang diberikan pada anak mensyaratkan bahwa
sosialisasi memerlukan kesiapan dalam menjalani proses tersebut yaitu potensi
manusia untuk belajar dan kemampuan berbahasa.
Lingkungan/sarana
sosialisasi : potensi manusia tidak dapat berkembang secara otomatis melainkan
memerlukan lingkungan sosial yang tepat. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh
: interaksi dengan sesama, bahasa, dan cinta/kasih sayang. Tiga Faktor yang
mempengaruhi Lingkungan :
1.
Interaksi
dengan sesama : dalam interaksi diperlukan pertumbuhan kecerdasan, pertumbuhan
sosial dan emosional, mempelajari pola-pola kebudayaan dan berpartisipasi dalam
masyarakat. Melalui interaksi orang dapat belajar tentang pola perilaku yang
tepat serta belajar hak, kewajiban dan tanggung jawab.
2.
Bahasa :
bahasa digunakan untuk mempelajari simbol - simbol kebudayaan, merumuskan dan
memahami kebudayaan, memahami gagasan yang kompleks dan menyatakan pandangan
maupun nilai seseorang.
3.
Cinta /
kasih sayang : cinta sangat diperlukan untuk kesehatan mental dan fisik
seseorang. Lingkungan dimana ia tinggal sangat berpengaruh pada sosialisasi.
Lingkungan yang “buruk” akan mempengaruhi perkembangan pribadinya.
2. Penyimpangan Sosial
Dalam
kamus besar bahasa Indonesia penyimpangan sosial diartikan sebagai tingkah laku
perbuatan atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan
norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Dalam
kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk
berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh
masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih
kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang
berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan,
berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Penyimpangan
terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation),
sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian
(deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak
menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi
sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.
Berikut pengertian Penyimpangan Sosial menurut para ahli :
·
James Vander Zenden
Penyimpangan sosial adlaah perilaku yang oleh sejumlah
besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
·
Robert M.Z. Lawang
Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang
dari norma yang berlaku dalam system sosial dan menimbulkan usaha dari mereka
yang berwenang dalam system itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.
·
Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak
berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok
tertentu dalam masyarkat.
·
Paul B.Horton
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang
dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
·
Lewis Coser
Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk
menyesuaikan kebuadayaan dengan perubahan sosial.
Bentuk
penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
sebagai berikut :
·
Penyimpangan Individual (Individu
Deviation)
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh
seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan.
Misalnya, sesorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu
kejahatan. Contohnya dalam internet, seseorang mencaci maki dan menghina orang
lain melalui email atau facebook.
·
Penyimpangan Kelompok (Group
Deviation)
Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma
masyarakat yang berlaku. Misalnya dalam berinternet, sekelompok orang yang
membuat situs porno dan suatu lembaga yang meminta sumbangan melalui email,
yang ternyata hanya menipu.
·
Penyimpangan Campuran (Combined
Deviation)
Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang
memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya
taat dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang
berlaku. Misalnya sesorang bergabung di suatu kelompok di internet yang
merupakan kelompok dalam hal pencurian atau kelompok pembunuhan.
B. Penyimpangan Sosial di Internet dan Penyebabnya
Perilaku menyimpang
dalam berinternet selalu membuntuti keberadaan internet yang seharusnya menjadi
sebuah media positif. Perilaku menyimpang speerti bahaya laten, yang terkadang
disadari atau tidak. Speerti penyakit yang tidak terasa dan tiba-tiba mendapat
vonis stadium akhir yang kritis. Bagaimana orang tua bisa membayangkan misalnya
sebagai salah satu contoh ketika di handphone anaknya ada video dewasa yang
tidak senonoh. Atau juga anaknya tidak belajar tidak mau membantu karena
keasyikan game online atau chattingan? Menurut kajian ilmu Sosiologi, beberapa
penyimpangan sosial tersebut terjadi sebagai akibat proses sosialisasi yang
tidak sempurna oleh pelaku sosial melalui agen sosialisasi media massa yang
disebut internet. Hal tersebut menimbulkan macam-macam perilaku menyimpang
dalam berinternet :
1. Kecanduan Akan Dunia Online
Kecanduan, seakan kata ini mempunyai image negatif, dan
juga tentang dampak negatif Internet.
Jejaring sosial sepertif : Facebook, Twitter, Game Online, dan Perjudian
Online, aktivitas-aktivitas tersebut yang dapat membuat seseorang
seakan-akan“Lupa daratan tidak ingat lautan”. Seseorang yang sudah keasyikan
berada dalam dunia online akan lupa segalanya,misalnya, lupa akan
belajar,membantu orangtua,dan lupa akan hal-hal yang lebih bermanfaat
lainnya.Bahkan seperti sebuah sumber menyebutkan pada akhir tahun 2012 kemarin,
seorang anak mengakhiri hidupnya karena game online, mungkin hal tersebut
disebabkan karena anak itu kalah dalam permainan dan lain yang berhubungan
dengan game online.
Menurut Pusat Internet Addiction Recovery Website (Ironic),
penelitian telah menunjukkan bahwa semakin banyak orang di seluruh dunia telah
menjadi kecanduan aktivitas Online seperti Game Online ,Facebook, Twitter,
Perjudian dan browsing situs-situs yang bersifat terselubung.
2. Penipuan Di Internet
Bukan hanya seratus atau dua ratus orang bahkan jutaan
orang pernah menjadi korban penipuan di internet. Dan ratusan juta dollar
melayang berpindah tangan, memang banyak diakui perilaku menyimpang ini juga
marak terjadi. Sangat banyak jalan untuk melakukan penipuan lewat internet. Dan
sebagian besar melalui sarana email. Misalnya kita menerima kita menerima
email-email yang mengatasnamakan suatu lembaga tertentu,meminta sumbangan
meminta data-data rekening bank,data-data pribadi dengan alas an memperoleh hadiah
atau yang lainnya.Waspadailah,email menjadi sarana mudah untuk menjerat korban
penipuan dari pemakai internet yang kurang jeli.Bila menerima email tidak jelas
jangan diklik link tautan yang diberikan,delete saja langsung, jangan ambil
resiko.Facebook juga rawan terhadap penipuan seperti media media lainnya,
Apalagi bagi anak anak pelajar yang kurang mengerti tentang seluk beluk dunia
internet.Bagi si penipu sendiri, kondisi dunia maya yang serba anonim jelas
sangat menguntungkan.Belakangan penipuan via facebook kian merajalela.
3. Pelecehan Online
Pelecehan tidak hanya dilakukan melalui kata,ucapan atau
perbuatan,tetapi juga bisa melalui internet. Chat room,papan pesan,dan situs
jaringan social semisal facebook dan twitter yang dibuat tempat baru untuk
memaki dan melecehkan korban.Para pengumpat dan pemaki hanya dapat bersembunyi
di balik tabir layar computer dan bahkan tetap anonym,sementara korban terluka
bahkan tersiksa.Bayangkan rahasia pribadi, gossip, komentar dan fitnah yang
menurunkan intergritas korban,didistribusikan kepada teman-teman
korban,bayangkan korban dibombardir dengan pesan-pesan penuh kebencian dan
ancaman setiap hari.Mungkin semua pengguna akun facebook dan twitter memiliki
ribuan teman,tapi dari sekian ribu teman ada yang serius dan yang bermaksud
bercanda,banyak yang mengumpat,mengolok-olok,bahkan melecehkan dengan kata yang
tidak sewajarnya.Inilah contoh korban cyber-bullyng dan pelecehan bertahan
hingga menjadi perhatian internasional ketika anak 13 tahun Amerika Megan
Meiger gantung diri setelah dimaki-maki secara online.Penyelidikan menunjukkan
bahwa ibu dari salah satu mantan teman Megan sudah membuat account Myspace yang
telah mengirimkan pesan pelecehan kepada Megan.
4. Membuka Situs Yang Tidak Senonoh
Aktivitas ini dewasa ini kian marak.pelajar bahkan anak
kecil membuka situs-situs yang tidak wajar,seperti membuka situs video
dewasa.hal ini membuat anak berpikir negatif,dan bahkan akan melakukan hal yang
ditontonnya.perilaku menyimpang pun akan semakin marak.
5. Cybercrime
Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana
internet di dunia maya yang bersifat.
• Melintasi
batas Negara
• Perbuatan
dilakukan secara illegal
• Kerugian
sangat besar
• Sulit
pembuktian secara hukum
Bentuk-bentuk cybercrime sebagai berikut :
1. Hacking
Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi
atupun mencari kelemahan system jaringan.
2. Cracking
Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud
mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan padap jaringan
tersebut.
6. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan
pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang
dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para
produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih
jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar
pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang
untuk bertindak kriminal.Mudah sekali bagi para pecandu internet atau
facebookers menemukan sesuatu yang berbau porno dan sex.Karena kedua hal itu
yang paling banyak dicari di internet dan juga paling mudah ditemukan.nah,
inilah fakta tidak dewasanya pengguna intenet Indonesia. Di facebook akan
sangat mudah menemukan grup sex, grup tante kesepian, grup cewek bispak dsb.
7. Violence And Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena
segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya
dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
8. Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja
dengan menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam
dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan
dalam bidang ini.Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi
adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode
Kartu yang digunakan.Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka
dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
9. Perjudian Online
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian.Dengan jaringan
yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya.Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya
situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari
pengunjungnya.Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka
berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).Dari
sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam
berinteraksi.Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet
(kejahatan juga ikut berkembang).Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama
yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk
melayani kecanduan tersebut.
10. Minimnya Sosialisasi Dengan Lingkungan
Ini dampak dari terlalu sering dan terlalu lama bermain
internet atau facebook.Ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan
sosial pelajar.Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan
justru lebih banyak menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya bersama teman
teman facebooknya yang rata rata membahas sesuatu yang nggak penting.Akibatnya
kemampuan verbal pelajar menurun.
11. Boros
Akses internet khususnya untuk membuka facebook jelas
berpengaruh terhadap kondisi keuangan ( terlebih kalau akses dari warnet ). Dan
biaya internet di Indonesia yang cenderung masih mahal bila dibanding negara
negara lain (mereka sudah banyak yg garatis).Ini sudah bisa dikategorikan
sebagai pemborosan, karena tidak produktif.Lain soal jika mereka menggunakannya
untuk kepentingan bisnis.
12. Kurangnya Perhatian Untuk Keluarga
Keluarga di rumah adalah nomor satu.Slogan tersebut tidak
lagi berlaku bagi para pecandu internet atau facebookers.Buat mereka temen
temen di facebook adalah nomor satu.Tidak jarang perhatian mereka terhadap
keluarga menjadi berkurang.
13. Rawan Terjadinya Perselisihan
Tidak adanya kontrol dari pengelola jaringan internet atau khususnya
facebook terhadap para anggotanya dan ketidakdewasaan pengguna internet atau
facebook itu sendiri membuat pergesekan antar facebookers sering sekali
terjadi.
C. Upaya Mengatasi Perilaku Menyimpang Dari Pengguna Internet
Berdasarkan
berbagai macam keterangan-keterangan yang telah dijelaskan sebelumnya tentang
penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi internet oleh para pengguna
Internet. Sebagai bagian dalam masyrakat, apabila kita telah mengerti
dan memahami perilaku penyimpang di Internet
yang mengancam dan mengintai setiap pengguna Internet. Kita harus
melakukan beberapa upaya untuk mengatasi perilaku menyimpang dari Penggunaan
Internet, yaitu sebgai berikut :
1) Melakukanantisipasisebelumpenggunaan
internet denganmencarisumber darisitus yang
terpercayasebagaisumbermencariinformasi
2) Memanfaatkan
internet sesuaidengankebutuhan,
dantidaktertarikpadatawarandariiklan-iklan yang menggiurkan di berbagaisitus di
duniamaya
3) Menyadaridanmenghindaridampaknegatifdari
internet
4) Memilahdanmemilihinformasi
di duniamaya yang sesuidengannilaidannorma yang berlakudalammasyrakat
5) Tidakmengikutikebiasaandariluarnegeri
yang secaramudahdapatdisaksikandalam internet, perluadanyafilterisasibudaya
yang bijakbagiparapengguna internet
6) Menjaga
data yang bersifatprivasidengansecermatmungkin, agar hal-hala yang
tidakdiinginkanbisadihindari
7) Memegangteguhnilai-nilailuhur
yang adadalammasyarakat, sehinggatidakmudahterjerumusdalamkenegatifanpengaruh
internet
8) Mengamalkannorma-norma
yang
berlakudalammasyarakatsehinggakitamemilikiprinsipdanketetapantersendiridalammelakukankegiatanpenggunaan
internet
9) Melakukanpengawasanbagi
orang dewasauntukanak-anakdalammenggunakan internet
10) Janganjadikan
internet sebagaiprioritasutamadalammemperolehinformasi, namunbisamelalui media
lain seperti media cetak, televise maupun radio.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosialisasi
diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu
mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan
norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh
masyarakatnya. Penyimpangan sosial diartikan sebagai tingkahlaku, perbuatan,
atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan
norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Terjadinya
Penyimpangan sosial di internet oleh para pengguna Internet disebabkan karena
Para pelaku penyimpangan di internet, dalam menggunakan internet bertentangan
dengan tingkah laku, perbuatan, atau
tanggapan terhadaplingkungan yang dengan norma-norma dan hukum yang ada di
dalam masyarakat.
Internet tidak
selalu membawa hal negative dalam penggunaannya, agar dalam penggunaan internet
tidak mengakibatkan penyimpangan sosial. Maka, para pengguna internet harus
mawas diri dan selalu mengamalkan nilai dan norma yang terkandung dalam
masyarakat.
B. Saran
Dalam penggunaan internet sebgai media sosialisasi masyarakat yang
mencakup lingkup dunia. Perlu adanya hal-hal yang dilakukan agar penggunaan
internet dapat terkontrol dan tidak menyebabkan penyimpangan sosial. Dalam hal
ini kami menyarankan :
·
Untuk Para orang tua, sebaiknya mengawasi
putra-putrinya apabila sedang menggunakan
internet
·
Untuk Para Pelajar, optimalkan
penggunaan internet sesuai dengan porsi yang dimiliki, jangan coba-coba membuka
situs yang terlarang karena rasa penasaran ini dapat,mendorong untuk berbuat
hal yang menyimpang
·
Untuk masyrakat umum, perlu lebih
adanya penekanan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku untuk
mengarahkan, membimbing dan menggunkan internet dengan baik dan benar.
1 comments :
makaaaciiiih....
inpoooonyaaaa....
yyaaa...
Post a Comment