Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
tanggal 9 November 1983, nomor 0473/C/1983, dengan surat persetujuan
MenPAN nomor B.748/I/MENPAN/9/1983, merupakan bukti otentik lahir atau
berdirinya SMA Negeri 2 Ngaglik, yang di kala itu bernama SMA Negeri
Ngaglik. Dengan berbagai pertimbangan, tanggal terbitnya surat tidak
dijadikan tanggal kelahiran, namun tanggal 31 Juli 1983 lah yang
dianggap sebagai hari atau tanggal kelahiran.
Tahun 1983, di
awal berdiri, SMA Negeri 2 Ngaglik bernaung pada SMA Negeri 1 Ngaglik
yang pada saat itu bernama SMA Negeri Donoharjo, dibawah pimpinan Bapak
Soewarno, BA. Karena tidak tersedianya ruangan, SMA Negeri 2 Ngaglik
ditempatkan di sebuah barak penampungan korban Gunung Merapi di dusun
Balong Donoharjo. Jarak sekolah induk dengan sekolah ampuan cukup jauh,
yakni kurang lebih 1 kilometer. Tempat tersebut kondisinya tidak layak
untuk dihuni, apalagi untuk berlangsungnya proses belajar mengajar.
Pendek kata, sangat–sangat memprihatinkan! Namun apa mau dikata, sekolah
tetap harus berjalan sesuai adanya.
Tiga kelas sebagai awal
Tahun Ajaran 1983/1984, dengan jumlah siswa 120 orang dengan menggunakan
bangku dan tempat duduk seadanya untuk melangsungkan proses belajar
mengajar. Seluruh guru masih diambil dari tambahan guru–guru SMA Negeri
Donoharjo, karena baru ada seorang guru yang berstatus Nota Tugas untuk
SMA Negeri 2 Ngaglik, yaitu Bapak Drs. Sugiyana. Sedangkan karyawan
hanya ada seorang petugas sekolah yang berstatus honorer, yaitu Bapak
Ngadi yang mempunyai tugas multi, sebagai penjaga sepeda, tukang kebun,
pesuruh, dll.
Keadaan ini bertahan selama satu semester Tahun
Ajaran 1983/1984. Baru pada semester kedua, masih berstatus pinjam,
karena kebutuhan sudah dipandang sangat–sangat mendesak, SMA Negeri 2
Ngaglik pindah tempat ke Sukoharjo Ngaglik Sleman, yang notabene memang
tempat peruntukannya. Dikarenakan saat itu pembangunannya belum rampung,
sehingga masih belum diserahterimakan. Tempat ini berlokasi di Jl.
Besi–Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta atau kira–kira
berjarak 2,5 kilometer arah timur Jl. Kaliurang Km 12 Besi.
Kepindahan tempat ini membawa akibat munculnya kepemimpinan ganda dalam
satu sekolah. Kepala Sekolah yang masih tetap dijabat Bapak Soewarno, BA
tidak bisa mengawasi langsung kegiatan operasional sehari-hari,
sehingga ditunjuklah seorang Guru yang bernama Bapak Drs. I. M. Sugeng
sebagai Pelaksana Harian (Plh). Dari waktu inilah boleh dibilang SMA
Negeri 2 Ngaglik bagaikan bayi yang baru mulai belajar merangkak, dengan
segala keterbatasan, baik fasilitas maupun tenaga atau sumber daya
manusianya, dengan tempat yang masih benar-benar baru, baik gedung
maupun lingkungannya. Bahkan fasilitas kantor dan anggaran pun
benar–benar belum punya. Halaman dan lingkungan masih berupa hamparan
tanah kosong nan gersang dengan sisa–sisa puing bahan bangunan. Gedung
tersebut dibangun diatas tanah seluas 31.675 m2 milik Pemerintah Desa
Sukoharjo Ngaglik Sleman, yang diserahkan kepada Pimpinan Proyek
Peningkatan SMA DIY guna pembangunan SMA Negeri 2 Ngaglik.
* Kepemimpinan SMA Negeri 2 Ngaglik
1. Kepala Sekolah SMA Negeri Ngaglik (SMA Negeri 2 Ngaglik) yang
pertama kali dijabat oleh Bapak Soewarno, BA, yang merupakan pejabat
definitif Kepala SMA Negeri Donoharjo Ngaglik, selaku Pimpinan yang
diserahi tugas membina oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Dengan
terbitnya SK No.: 85002/C/K.I.2/1984, tanggal 4 September 1984, secara
resmi Drs. Mulyono, Kepala SMA Negeri 1 Yogyakarta, dipindahtugaskan
(dimutasikan) sebagai Kepala SMA Negeri 2 Ngaglik di Sukoharjo Ngaglik
Sleman Yogyakarta.
3. Drs. Mulyono sebagai Kepala SMA Negeri 2
Ngaglik berakhir masa tugasnya tahun 1986, setelah itu beliau
dipindahtugaskan ke SMA Negeri 8 Yogyakarta dengan SK No.:
74356/A.A.2.I/2/e/1986, tanggal 6 November 1986.
4. Drs. Nic
Kartomo, Guru SMA Negeri Tirtonirmolo, dengan SK No.:
88264/A.2.I.2/e/1986, tanggal 8 November 1986 Oleh Kepala Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta ditunjuk sebagai Kepala SMA Negeri 2 Ngaglik untuk
menggantikan Drs. Mulyono yang telah dipindahtugaskan.
5.
Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.:
741/I.13.III/C.IV/1992, tanggal 28 Juli 1992, dengan dikukuhkan SK Ka.
Kanwil Depdikbud Propinsi DIY No.: 880/I.13.III/C.IV/1992, kepemimpinan
Drs. Nic Kartomo telah berakhir kemudian digantikan Drs. RB. Soepangkat,
yang merupakan Kepala Sekolah SMA Negeri Kalasan Sleman Yogyakarta.
6. Suratidjo, BA, Guru SMA Negeri 4 Yogyakarta, merupakan Kepala
Sekolah periode berikutnya setelah ditetapkan dengan SK Ka. Kanwil
Depdikbud Propinsi DIY No.: 345/I.13.III/C.IV/1994, tanggal 11 Maret
1992, yang didasarkan atas SK Menteri No.: 7562/A.2.12/C/1994.
7. Drs. Mohammad Bardi adalah Kepala Sekolah pengganti Suratidjo, BA,
sejak terbitnya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaab No.:
13546/A.1.I.2/KP/1996, tanggal 27 Maret 1996, dan menjabat hingga masa
purna tugas tahun 2004.
8. Drs. H. Tri Sugiharto diangkat
berdasarkan SK Bupati Sleman No.: 02/Kep.KDH-KS/D.4 tanggal 11 Mei 2004
sebagai pengganti Drs. Mohammad Bardi yang telah memasuki masa purna
tugas. Sejak pergantian Kepala Sekolah tahun 2004 sampai awal tahun 2008
ini belum mengalami pergantian kepala sekolah lagi.
0 comments :
Post a Comment